ilustrasi |
Sekitar 800 ribu pria Belanda menderita gangguan ereksi. Meski dirasa tabu, namun industri farmasi negeri kincir angin ini berusaha mendobrak tabu dengan mengerahkan apa yang disebut bis ereksi.
Seperti dirilis RNW, bis ereksi ini berkeliling-keliling Belanda, Portugal, Spanyol, Italia dan Prancis memberikan nasehat kepada orang-orang yang punya pertanyaan mengenai prestasi seksualnya. Bis ereksi ini sangat menarik hati warga di pasar raya kota Sittard, Belanda Selatan.
"Sangat berbeda di Portugal. Di sana laki-laki berantrian di depan bis. Karena pria Portugal dikenal jagoan. Mereka tidak cepat mengakui berprestasi buruk di ranjang," ujar pakar seksuologi, Selma van Diest.
Seperti diungkapkan Van Diest, langkah bis ereksi ini sangat membantu. "Pemberian informasi di bis ereksi memang cuma-cuma. Gangguan ereksi bisa membawa dampak sosial dan psikologis besar," ujar Van Diest:
Menurut keterangan pakar seksual ini, kebanyakan laki-laki juga mengalami masalah dalam hubungan dengan pasangan. Mereka kehilangan keintiman. Itu yang sering dikeluhkan pasangan.
"Ini juga berdampak terhadap citra diri seorang pria. Laki-laki yang menderita gangguan ereksi, mulai meragukan diri dan tidak percaya diri. Akibatnya mereka juga berprestasi buruk di tempat kerja," terangnya.
Namun, kebanyakan pengunjung pasar raya Sittard keberatan dengan inisiatif bis ereksi.
"Saya tidak akan masuk bis itu. Saya tidak mau dilihat semua orang yang duduk di teras kafe-kafe di sini," kata seorang warga.
Sementara seorang lain menyatakan lebih baik ke dokter saja, tanpa diketahui orang lain, daripada mendatangi bis ereksi.
Sementara itu, Van Diest terkejut ketika suatu siang melihat seorang pemuda dan pemudi bersama-sama masuk bis. Jarang terjadi anak muda mengakui mengalami gangguan seksual.
"Kebanyakan pengunjung bis terdiri dari laki-laki setengah baya atau lanjut usia. Pemuda tadi bercerita ia dan pasangannya bermasalah dalam berhubungan intim," terangnya mengisahkan.sumber
Menurut pakar seksual ini, si pemuda mengungkapkan pertama kali berhubungan seks tidak sukses. "Saya kesulitan menerimanya, dan dia juga. Kami punya beberapa pertanyaan, kami tidak melakukan hubungan seks yang sempurna. Ereksi saya tidak tahan lama," ulang Van Diest.
Seperti dipaparkan Van Diest, yang sering terjadi, ketegangan dalam sebuah hubungan baru. Ini menimbulkan masalah seks. Dianjurkan, pasangan tersebut membuat janji untuk membicarakan lebih lanjut mengenai hal itu. Dan juga dengan beberapa latihan relaksasi semuanya akan lebih baik.
"Informasi tentang gangguan ereksi sebenarnya tugas pemerintah. Tapi karena pemerintah tidak menjalankan tugas itu, industri farmasi mengisi kekosongan tersebut,"," jelas pakar urologi Van Laar.
Seperti dirilis RNW, bis ereksi ini berkeliling-keliling Belanda, Portugal, Spanyol, Italia dan Prancis memberikan nasehat kepada orang-orang yang punya pertanyaan mengenai prestasi seksualnya. Bis ereksi ini sangat menarik hati warga di pasar raya kota Sittard, Belanda Selatan.
"Sangat berbeda di Portugal. Di sana laki-laki berantrian di depan bis. Karena pria Portugal dikenal jagoan. Mereka tidak cepat mengakui berprestasi buruk di ranjang," ujar pakar seksuologi, Selma van Diest.
Seperti diungkapkan Van Diest, langkah bis ereksi ini sangat membantu. "Pemberian informasi di bis ereksi memang cuma-cuma. Gangguan ereksi bisa membawa dampak sosial dan psikologis besar," ujar Van Diest:
Menurut keterangan pakar seksual ini, kebanyakan laki-laki juga mengalami masalah dalam hubungan dengan pasangan. Mereka kehilangan keintiman. Itu yang sering dikeluhkan pasangan.
"Ini juga berdampak terhadap citra diri seorang pria. Laki-laki yang menderita gangguan ereksi, mulai meragukan diri dan tidak percaya diri. Akibatnya mereka juga berprestasi buruk di tempat kerja," terangnya.
Namun, kebanyakan pengunjung pasar raya Sittard keberatan dengan inisiatif bis ereksi.
"Saya tidak akan masuk bis itu. Saya tidak mau dilihat semua orang yang duduk di teras kafe-kafe di sini," kata seorang warga.
Sementara seorang lain menyatakan lebih baik ke dokter saja, tanpa diketahui orang lain, daripada mendatangi bis ereksi.
Sementara itu, Van Diest terkejut ketika suatu siang melihat seorang pemuda dan pemudi bersama-sama masuk bis. Jarang terjadi anak muda mengakui mengalami gangguan seksual.
"Kebanyakan pengunjung bis terdiri dari laki-laki setengah baya atau lanjut usia. Pemuda tadi bercerita ia dan pasangannya bermasalah dalam berhubungan intim," terangnya mengisahkan.sumber
Menurut pakar seksual ini, si pemuda mengungkapkan pertama kali berhubungan seks tidak sukses. "Saya kesulitan menerimanya, dan dia juga. Kami punya beberapa pertanyaan, kami tidak melakukan hubungan seks yang sempurna. Ereksi saya tidak tahan lama," ulang Van Diest.
Seperti dipaparkan Van Diest, yang sering terjadi, ketegangan dalam sebuah hubungan baru. Ini menimbulkan masalah seks. Dianjurkan, pasangan tersebut membuat janji untuk membicarakan lebih lanjut mengenai hal itu. Dan juga dengan beberapa latihan relaksasi semuanya akan lebih baik.
"Informasi tentang gangguan ereksi sebenarnya tugas pemerintah. Tapi karena pemerintah tidak menjalankan tugas itu, industri farmasi mengisi kekosongan tersebut,"," jelas pakar urologi Van Laar.
Posting Komentar