VIVAnews - Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu (ASI) ekslusif sejak lahir selama enam bulan. Karenanya, wanita menyusui diperbolehkan tidak berpuasa saat Ramadan.
Setelah ASI ekslusif selama enam bulan terpenuhi, mereka umumnya bisa puasa lagi. Hanya, mereka yang masih melanjutkan memberi ASI khawatir puasa akan mengurangi kualitas asli.
Tak hanya sebagai makanan tunggal untuk bayi usia 0-6 bulan, memberi ASI sejak lahir juga meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh bayi. Melihat manfaatnya, tak heran banyak wanita yang tetap memberikan ASI hingga melewati usia enam bulan.
"Seorang ibu menyususi bisa tetap berpuasa tanpa harus khawatir kualitas ASI menurun," kata dokter spesialis anak yang juga menjabat sebagai Ketua Sentra Laktasi Indonesia, Utami Roesli, saat ditemui di Kementrian Kesehatan, Jumat, 5 Agustus 2011.
Menurutnya, seorang wanita menyusui yang menjalankan ibadah puasa memiliki pola makan yang sama seperti saat tidak berpuasa. Mereka tetap makan tiga kali sehari dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Kualitas ASI wanita menyususi tidak akan rusak hanya karena berpuasa.
Wanita menyusui bisa memenuhi kebutuhan makanan sehat seimbang saat sahur, berbuka puasa dan setelah menjalankan ibadah salat tarawih. "Jadi tidak perlu khawatir pasokan ASI berkurang meski si ibu berpuasa," katanya.
Menurutnya, wanita menyusui dengan keadaan kurang gizi ringan saja masih memiliki kualitas ASI yang cukup bagus. Sementara wanita menyusui dengan kondisi kurang gizi berat, hanya akan mengalami penurunan jumlah komposisi lemak dan kuantitasnya. Jadi, tidak ada alasan bagi wanita menyusui untuk berhenti memberi ASI saat Ramadan.
Ia pun mengingatkan para wanita yang berada di wilayah bencana agar tak pernah berpikir untuk mengganti ASI dengan susu formula. Sebab, susu formula bisa berdampak lebih berbahaya dan bisa memicu timbulnya penyakit pada bayi, khususnya usia 0-6 bulan. "Dalam kondisi bencana, khawatir akan sulit mendapatkan air bersih, sehingga jika bayi diberikan susu formula malah berisiko mengakibatkan diare pada bayi."
Agar kualitas ASI tetap terjaga saat berpuasa, dr Utami menyarankan agar para ibu tetap memperhatikan pemenuhan gizi sehat dan seimbang. Cukup karbohidrat, cukup sayur dan buah, perbanyak protein, kurangi garam dan lemak, serta perbanyak konsumsi air putih.
"Jadi tidak susah kok untuk mempertahankan kualitas ASI saat puasa. Dan jangan lupa, selalu menyiapkan air putih di meja dekat kamar tidur. Ini penting agar si ibu bisa minum setiap saat," katanya memberikan tips.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Posting Komentar