Dalam seminggu terakhir, warga Norwegia, Islandia, bahkan Inggris disunguhi pemandangan spektakuler, aurora borealis. Sinar cahaya ini merupakan dampak dari badai matahari terbesar dalam enam tahun terakhir.
Biasanya, aurora ini terlihat hanya di sebagian utara Skotlandia. Tapi, karena ada aktivitas matahari membuat cahaya ini bisa dinikmati warga yang ada di bagian selatan, sampai bagian timur laut Inggris.
Badai geomagnetik ini memang memberikan pemandangan yang luar biasa. Tapi, di sisi lain, badai ini juga membawa masalah. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badai ini bisa menimbulkan berbagai gangguan saat lonjakan arus listrik, gangguan sinyal radio, televisi, dan telepon.
Radiasi akibat badai matahari, Minggu lalu, tiba di bumi sejam kemudian. Pakar dari NOAA menyatakan badai itu sangat kuat, tapi badai-badai lainnya malah lebih parah.
Ada dua skala radiasi tertinggi menurut NOAA, yakni 'parah' dan 'ekstrim.' Badai matahari terbaru adalah yang terkuat sejak Mei 2005. Radiasi berbentuk proton ini terbang keluar matahari dengan kecepatan 93 juta mil per jam.
"Volume antariksa dari sini ke Jupiter hanya diisi dengan proton dan anda tidak bisa menyingkirkannya begitu saja," kata pakar cuaca antariksa Doug Biesecker, seperti dikutip dari Dailymail. Ini menjelaskan mengapa dampak badai matahari ini 'bertahan' selama beberapa hari.
NASA pun tengah meneliti dampak badai matahari ini. Menurut juru bicara NASA Rob Navias, NASA memutuskan enam astronot yang ada di Stasiun Antariksa Internasional tidak perlu melakukan apapun untuk melindungi diri dari badai matahari.
Radiasi diawali elektromagnetik, diikuti kemudian radiasi proto, kemudian plasma matahari. (eh)
© VIVAnews
Posting Komentar