Gempa yang melanda Aceh dengan kekuatan 8,5 SR sempat membuat warga di perairan Simeulue was-was. Pasalnya, saat gempa air laut sempet surut sejauh 10 meter dari bibir pantai.
Salah satu wartawan Harian Aceh yang ada di Simeuleu Barat, Ahmad mengatakan ketinggian laut ini kemudian normal kembali. "Memang bergelombang tapi, tidak ada gelombang tinggi atau tsunami," kata dia yang tetap memantau pantai di sana. Gelombang ini pun, kata dia, tidak sampai melanda pemukiman warga.
Gelombang tersebut, kata dia, tepatnya terletak di Desa Baan, Kecamatan Simeulue Barat. "Tepatnya di Teluk Sibigo."
Sebagian besar warga, kata dia, sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sementara warga lainnya ada yang berjaga-jaga di depan rumah masing-masing. "Kerusakan dan korban jiwa belum ada laporan resmi dari instansi," imbuhnya.
Gempa yang berpusat di kedalaman 10 kilometer ini terjadi pukul 15.38 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah gempa ini. Hingga pukul 17.30 WIB, peringatan tersebut belum dicabut. (umi)
• VIVAnews
Salah satu wartawan Harian Aceh yang ada di Simeuleu Barat, Ahmad mengatakan ketinggian laut ini kemudian normal kembali. "Memang bergelombang tapi, tidak ada gelombang tinggi atau tsunami," kata dia yang tetap memantau pantai di sana. Gelombang ini pun, kata dia, tidak sampai melanda pemukiman warga.
Gelombang tersebut, kata dia, tepatnya terletak di Desa Baan, Kecamatan Simeulue Barat. "Tepatnya di Teluk Sibigo."
Sebagian besar warga, kata dia, sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sementara warga lainnya ada yang berjaga-jaga di depan rumah masing-masing. "Kerusakan dan korban jiwa belum ada laporan resmi dari instansi," imbuhnya.
Gempa yang berpusat di kedalaman 10 kilometer ini terjadi pukul 15.38 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah gempa ini. Hingga pukul 17.30 WIB, peringatan tersebut belum dicabut. (umi)
• VIVAnews
Posting Komentar