Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan potensi tsunami dari gempa 8,5 skala Richter tidak terlalu besar. Ini karena gempa yang melanda Simeleu, Nangroe Aceh Darussalam, pada pukul 15.38 WIB, Rabu 11 April 2012, terjadi karena sesar geser.
"Bukan sesar naik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo mengatakan, potensi tsunami juga kecil karena lokasinya gempa berada di bagian luar dari daerah pertemuan lempeng (outer rise earthquake), dengan jarak 30 km dari gempa 10 Januari 2012.
Intensitas gempa yang sangat kuat, sekitar level VII MMI ini, berada di sebelah pantai barat Aceh, Sumatera Utara. Sedangkan di pantai barat Sumatera Barat intesitasnya hanya level VI atau kuat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, pusat gempa berada di koordinat 434 kilometer barat daya Meulaboh, Aceh. Potensi tsunami telah dikeluarkan, warga diminta waspada dan menuju lokasi yang lebih tinggi. (umi)
• VIVAnews
"Bukan sesar naik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo mengatakan, potensi tsunami juga kecil karena lokasinya gempa berada di bagian luar dari daerah pertemuan lempeng (outer rise earthquake), dengan jarak 30 km dari gempa 10 Januari 2012.
Intensitas gempa yang sangat kuat, sekitar level VII MMI ini, berada di sebelah pantai barat Aceh, Sumatera Utara. Sedangkan di pantai barat Sumatera Barat intesitasnya hanya level VI atau kuat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, pusat gempa berada di koordinat 434 kilometer barat daya Meulaboh, Aceh. Potensi tsunami telah dikeluarkan, warga diminta waspada dan menuju lokasi yang lebih tinggi. (umi)
• VIVAnews
Posting Komentar