Rocki Apris Dianto (29), terpidana kasus teroris melarikan diri dari tahanan Polda Metro Jaya. Rocki diduga melarikan diri dengan menggunakan cadar. Dia berhasil mengelabui sejumlah penjaga termasuk tiga anggota Densus 88.
Sebelumnya memang ada puluhan wanita bercadar yang menjenguk tahanan lain. Rocki yang merupakan anggota teroris jaringan Klaten ini memanfaatkan situasi untuk menyamar dan kabur.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius menyangka kaburnya Rocki sudah direncanakan. Apalagi ada tamu yang sengaja membawakan jubah dan cadar. Imbasnya, polisi akan memeriksa pengunjung bercadar lebih ketat lagi. Apalagi dalam beberapa penggerebekan, terduga teroris kabur dengan menggunakan cadar.
Dulu soal cadar juga sempat mencuat di Komisi Pemberantasan Korupsi. Wanita-wanita yang tersangkut kasus korupsi tiba-tiba tampil berjilbab dan bercadar. Dharnawati, terpidana kasus suap pejabat Kemenakertrans ini tiba-tiba tampil dengan jilbab dan cadar hitam.
Istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni juga tiba-tiba tampil berjilbab dan bercadar. Padahal sebelumnya Neneng tak berjilbab.
Sosiolog Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah Musni Umar menilai penggunaan cadar memang tak ada aturannya dalam Islam. Wanita tak diwajibkan menutup seluruh wajahnya. Tapi cadar dipandang sebagai hal yang identik dengan simbol wanita Muslim. Karena itu tak sepantasnya jilbab dan cadar digunakan untuk menyamarkan identitas atau untuk melakukan tindakan teror yang tak terpuji.
"Sangat prihatin dengan apa yang dilakukan koruptor dan teroris menggunakan simbol-simbol agama. Mereka mungkin mengenakan jilbab dan cadar bukan karena kesadaran keagamaan. Tapi cuma menutup identitas, agar tidak diketahui, ingin mengelabui masyarakat," kata Musni Umar saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (7/11).
Musni berharap hal ini tidak lagi dilakukan karena merusak citra wanita bercadar. Tentunya kasihan mereka yang benar-benar bercadar karena ingin berhijab.
Lalu perlukah ada aturan agar tidak boleh bercadar di pengadilan atau tahanan?
"Saya kira tak perlu ada aturan hukum, karena tidak etis juga melarang orang bercadar. Tapi dalam agama pun tidak perlu menutup muka sampai hanya terlihat mata. Jangan sampai cadar malah menyembunyikan identitas dan digunakan untuk menghilangkan identitas," tutup Musni.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/ironi-cadar-dipakai-koruptor-sampai-teroris-000600518.html
Posting Komentar