Total penderita HIV dan AIDS di Jakarta dari tahun 1987 sampai Juni 2011 sebanyak 9.784.
VIVAnews - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta, Rohana Manggala, mengatakan hingga Juni 2011, angka kematian karena Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di ibukota sebanyak 109.
Jumlah penderita HIV mencapai 675, dan AIDS 509. Angka-angka itu diperoleh berdasarkan data Seksi Surveilans Epidemiologi HIV dan AIDS.
"Sebagai pembandingnya, pada 2010 kasus HIV sebanyak 1.433, dan AIDS 1.310 kasus dengan angka kematian 208," kata Rohana dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 24 November 2011.
Sedangkan angka kumulatif di DKI Jakarta sejak pertama kali kasus HIV dan AIDS ditemukan tahun 1987 adalah 4.957 HIV dan 4.827 kasus AIDS. Total penderita HIV dan AIDS di Jakarta dari tahun 1987 sampai Juni 2011 sebanyak 9.784.
Data terakhir Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, hingga Juni 2011, DKI Jakarta tercatat menempati urutan tertinggi kasus AIDS.
Kemudian disusul Papua dan ketiga Jawa Barat. Sementara berdasarkan prevalensi kasus AIDS per 100 ribu penduduk berdasarkan Provinsi, DKI Jakarta menempati posisi k empat setelah Papua, Jawa Barat kedua, dan Bali ketiga.
Tinggginya angka kumulatif di DKI Jakarta diketahui karena kesadaran masyarakat melakukan konseling dan tes HIV sukarela mulai meningkat.
"Kondisi demikian harus tetap menjadi semangat untuk lebih meningkatkan frekuensi perhatian bagi seluruh lapisan masyarakat. Berbagai upaya harus terus ditindaklanjuti mulai dari tingkatan RT, remaja, pekerja dan dunia usaha," ujarnya.
Rohana mengatakan penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam Hari AIDS sedunia 2011 diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para pekerja dan dunia usaha dalam pencegahan penularan HIV dan AIDS. "Karena kasus HIV-AIDS dapat menimpa seluruh lapisan masyarakat," ucap dia. (umi)
© VIVAnews
VIVAnews - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta, Rohana Manggala, mengatakan hingga Juni 2011, angka kematian karena Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di ibukota sebanyak 109.
Jumlah penderita HIV mencapai 675, dan AIDS 509. Angka-angka itu diperoleh berdasarkan data Seksi Surveilans Epidemiologi HIV dan AIDS.
"Sebagai pembandingnya, pada 2010 kasus HIV sebanyak 1.433, dan AIDS 1.310 kasus dengan angka kematian 208," kata Rohana dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 24 November 2011.
Sedangkan angka kumulatif di DKI Jakarta sejak pertama kali kasus HIV dan AIDS ditemukan tahun 1987 adalah 4.957 HIV dan 4.827 kasus AIDS. Total penderita HIV dan AIDS di Jakarta dari tahun 1987 sampai Juni 2011 sebanyak 9.784.
Data terakhir Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, hingga Juni 2011, DKI Jakarta tercatat menempati urutan tertinggi kasus AIDS.
Kemudian disusul Papua dan ketiga Jawa Barat. Sementara berdasarkan prevalensi kasus AIDS per 100 ribu penduduk berdasarkan Provinsi, DKI Jakarta menempati posisi k empat setelah Papua, Jawa Barat kedua, dan Bali ketiga.
Tinggginya angka kumulatif di DKI Jakarta diketahui karena kesadaran masyarakat melakukan konseling dan tes HIV sukarela mulai meningkat.
"Kondisi demikian harus tetap menjadi semangat untuk lebih meningkatkan frekuensi perhatian bagi seluruh lapisan masyarakat. Berbagai upaya harus terus ditindaklanjuti mulai dari tingkatan RT, remaja, pekerja dan dunia usaha," ujarnya.
Rohana mengatakan penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam Hari AIDS sedunia 2011 diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para pekerja dan dunia usaha dalam pencegahan penularan HIV dan AIDS. "Karena kasus HIV-AIDS dapat menimpa seluruh lapisan masyarakat," ucap dia. (umi)
© VIVAnews
Posting Komentar